“Bang, yang ini Kakak gak paham.”

“Ya lu cari tau, Kak. coba dibaca ulang halaman sebelumnya.”

Nares membaca ulang halaman sebelumnya, sedangkan Jevan masih sama, sibuk bermain game diponselnya.

“Gak paham. Ini umusnya yang mana, Bang?” Nares bertanya lagi.

“Nih.” Jevan dengan cepat menunjuk rumus yang harus Nares pelajari.

“Ah, oke oke.”

“Bang— “

“Lo bisa cari tau sendiri, Naresha! jangan dikit-dikit Bang, dikit-dikit Bang.” tegas Jevan.

Nares mengangguk, kemudian ia fokus lagi dengan bukunya.

“Kalian lagi belajar?”

Jevan mendongak, begitu juga dengan Nares. Perempuan yang berdiri di depan mejanya tersenyum hangat.

“Eh, lho? di sini juga Ri?”

Riana mengangguk, “boleh duduk?” tanyanya dan Jevan mengangguk. Naresha sudah kembali pada bukunya.

“Sendirian, Ri?” Jevan sudah menyudahi acara game pada ponselnya, kemudian meletakkan ponsel di atas meja.

“Iya, Van. tadinya cuma jalan-jalan aja sih, terus masuk sini mau beli kopi, eh liat kalian di sini hehehe.” Jevan mengangguk lagi.

“Hallo, Naresha? Aku yang waktu itu chat kamu lho. Namaku Riana.”

Nares diam, ia tidak merespon tidak juga membalas jabatan tangan Riana.

Di bawah meja kaki Jevan menendang cukup keras kaki Nares. Nares mendongak ke arah Jevan kemudian ditatap tajam mata Nares.

“Oh, nama gue Nares.” Nares membalas jabatan tangan Riana.

“Hmm.” Riana mengangguk lagi.

“Kamu lagi belajar apa, Nares?”

“IPA.” Nares menjawab tegas.

“Lo udah pesen kopinya, Ri?

“Eh? udah kok Van, tinggal nunggu aja.” Jevan mengangguk.

“Kalau mau belajar, terus Jevan sibuk bisa kasih tau aku, Res. Nanti Aku bantu ajarin hehehe.”

Nares hanya mengangguk. “Sibuk apaan coba gue?” tanya Jevan.

Riana terkekeh geli. “Ya kan kamu orang sibuk, Van.”

“Hahahaha gak juga sih, Ri.”

“Eh—iya, udah ya mbak? oke.... ” Riana bangkit dari duduknya, “Duluan ya Vin, Nares semangat belajarnya.” Riana berjalan terburu-buru dengan sigap Jevan mencekal tangan Riana.

“Eh Ri! Langsung pulang?”

“Iya, Jev— “

“Gue anter.”

“Lho, terus Nares gimana?”

“Dia bawa motor sendiri.” Jevan berdiri, mengambil kunci motor dari dalam sakunya dan pergi meninggalkan Nares sendiri.