Ceo assistant pt 2
Hara Belivira selaku istri dari Pak Mark Lee, pada pagi ini berkunjung ke kantor, dengan niatan menemui salah satu karyawan suaminya yang bernama Haechan.
Terdengar jelas suara ketukan sepatu merah mewah dengan hak tinggi yang dipakai wanita paruh baya itu untuk menelusiri seisi kantor.
Kehadirannya tentu disapa hangat sama siapapun yang bertemu dengannya, “Selamat pagi Bu Hara,”
“Pagi, Pak Mark ada?”
“Beliau belum datang bu, tapi kalau mau nunggu di ruangannya silahkan, disana ada Haechan assistant Pak Mark yang bisa nemenin ibu.”
Wanita paruh baya dengan lipstik merah merona singgungkan senyum, lalu mengangguk ramah. Kemudian berlalu pergi untuk masuk ke ruangan suaminya.
“Haechan ya?”
Haechan berjenggit kaget, netranya memejam meyakinkan dirinya akan baik-baik saja berhadapan sama istri dari lelaki yang ia goda.
“Bu maaf saya bisa jelaska—”
Tuk! Satu langkah
Tuk! Tiga langkah
Tuk! Empat langkah
Tuk! Lima langkah
Plak! Lima langkah sampai tepat di hadapan Haechan, perempuan itu beri tamparan pada sebelah kiri, sampai tubuh kecil pria manis itu terhuyung ke samping.
.
.
“Udah bangun?”
Haechan mengerjap, menelusuri seisi ruangan, ia menghela napas lega mengetahui masih berada di kantor ruangan atasannya.
Sedetik kemudian dibuat tersentak— kedua tangannya diikat ke belakang, kedua kaki —masing-masing pergelangan terikat dengan jarak cukup jauh buat kakinya terbuka lebar, tubuhnya polos tanpa sehelai kain pun yang menutupi. Bokongnya terasa dingin sebab bersentuhan langsung sama lantai, kakinya mengangkang lebar— “Sshhh aahhh.... Ini ap— ” Bajingan! Bahkan lubang pantatnya terdapat vibrator yang bekerja kencang menghantam dinding analnya.
“Suka kan kamu dimainin kaya gini?” Hara berdiri tepat di hadapan Haechan, mau tak mau pria manis itu menengak ke atas untuk menemui wajah menyebalkan istri dari bosnya.
Tangan cantik Hara menggenggam ponsel canggih, yang Haechan yakini ponsel itu dipakai untuk mengontrol alat getar yang menyumpal lubang analnya.
“Jawab dong, manis.”
Haechan menggeleng. Ia memang suka dientot brutal dan diperlakukan layaknya lonte sama siapapun yang berduit, tapi bukan begini. Ia tak merasakan kenikmatan sedikitpun, cuma ada sakit dan rasa takut gerogiti tubuhnya.
“AAHHH! Saakitt sakit anghh~ bu— sakit...” Hara injak ujung penis Haechan yang terkapar di atas lantai pakai ujung sepatunya yang runcing.
“Sakit? Bagian mana yang sakit?”
Ia menggeleng ribut. Sakit! Seluruh tubuhnya terasa sakit, pipi kanan kiri terasa kebas, sebelah paha atas terdapat memar, dan ujung penisnya memerah juga basah, kelaminnya terus-terusan keluarkan cairan.
“Hara!”
“Oh fuck! penyelamat kamu datang.” lalu diangkat satu kaki yang menginjak kecil ujung penis Haechan.
Netra perempuan cantik itu menatap tajam mata elang suaminya yang baru datang.
“Kamu apa-apaan sih?!”
“Apa-apaan gimana sih, Pah! Mamah cuma hukum lonte kamu itu.”
“Gak, gak perlu,” taktik Mark melepas ikatan pergelangan kaki Haechan, lelaki manisnya sudah terkapar lemah.
“Kalau gitu kamu yang hukum.”
Sontak secara bersamaan Mark maupun Haechan membeku, menatap intens perempuan itu, untuk menagih kejelasan.
“Maksud kamu?”
“Ya kamu hukum dia sendiri—” kakinya menjauh dari kedua pria itu, mendekat ke meja kerja Mark kemudian mendudukan dirinya di atas kursi sambil menyilangkan lengan tangan di atas dada.
“Aku mau lihat bapaknya anak-anak seks sama simpanannya.”
”....”
“Ayo, Mark!”
Dasar perempuan gila! Istri mana coba yang mau nyaksikan permainan panas suami dengan selingkuhannya selain Hara Belvira— istrinya sendiri.
Biarpun begitu Mark bergerak menurunkan celana bahan beserta celana dalam, lalu memposisikan tubuh jangkungnya di depan Haechan yang masih termenung di bawah lantai. Figur pria dewasa itu meraih penisnya yang masih lemas, kemudian ditepukan berkali-kali tepat pada belah ranum manis sang bawahan.
“Buka mulutnya, Haechan.”
Haechan patuh, ia buka sedikit dua belah bibirnya— pempersilahkan sang tuan untuk memasukan penisnya yang sedikit mulai keras itu ke dalam liang hangat mulutnya.
Mark cengkram dagu Haechan, didongakan lalu dalam sekali hentakan seluruh batang kontolnya masuk sangat dalam sampai sampai bibir lembabnya tertampar testis sang tuan, netranya melebar terkejut merasakan tenggorokannya tercekat—
“Pak— uhuk!”
“Tahan Haechan.”
“Mnnhh...”
“Jangan kena gigi.” begitu tuturnya.
Susah payah ia di bawah kungkungan Mark mengontrol diri, supaya sesuai arahan bosnya tidak kena gigi! Sedang di bawahnya terus-terusan dihantam benda kecil yang semakin lama semakin kencang getarannya, memporandakan lubang analnya.
Haechan menatap tajam mata Hara— mata mereka bertemu! Perempuan itu lagi ngontrol kecepatan mainan seks sialan itu, bersamaan dengan satu tangannya meremas gundukan nenennya sendiri dari luar dress ketat yang dikenakan.
Sodokan kontol Pak Mark di dalam mulutnya semakin cepat, Haechan pening! Wajah manisnya berkali-kali nabrak perut berotot sang CEO, netranya yang sudah merah semakin memerah, ada bulir bening yang mengalir di pipinya. Ia berkali-kali tersedak kontol besar panjang nan berurat punya sang atasan, tapi lelaki paruh baya itu acuh, malah sodokannya semakin menggila.
“Ugmmhh! Aahh! Saya mau keluar Haechan, keluarin di dalem tapi kamu telan ya?”
Ia mengangguk patuh, lalu tangan besar Pak Mark mendorong kepala assistantnya itu bersaaman menghentak selangkangannya sampai rasanya mentok, kemudian spermanya nyembur di dalam sana, memenuhi mulut kecil Haechan.
“Sudah puas Har— oh my—! Kamu ngapain?”
“Lanjutin dong, enak banget nonton kalian.”
Satu kaki Hara naik di atas meja, lalu satu tangannya masuk ke dress yang dia pakai, jari-jari lentiknya ngucek memeknya yang sudah becek.
Istri gila! Dia nontonin suaminya disepong cowok sambil colmek?!
“Aahh! Pah... becek banget memek mamah.”
“Ssshhh aaahh— kalian ngapain liatin aku?! Cepet lanjutin!”
Figur pria dewasa itu menggeleng, heran sama tingkah istrinya sendiri. Tapi meskipun begitu, dia akan melanjutkan kegiatan ngentotin karyawannya ini di depan istrinya yang asik colmek, dan lagi kontolnya yang udah terlanjut ngaceng total lihat selangkangan Haechan yang amat sangat berantakan.
“Becek banget lubang kamu, Chan.”
Pak Mark sepertinya gak tahu kalau di dalam analnya itu ada benda kecil yang lagi ngancurin lubangnya. Getarannya udah gak terlalu kencang, tapi benda sialan itu gak berhenti nabrak titik enaknya sampai bikin lubangnya banjir, belum lagi penisnya yang terus keluarin cairan, ikut andil membasahi selangkangannya.
“Pak Mark AAHH! Keluarin dulu vibr— anjing!”
“Kenapa, Haechan?”
“Pak ada vibrator di dalem keluarin dul— ssshhh aahh! aaahhh~!”
“Gak usah, enak gini.”
Oh si bangsat! Gak istri gak suami sama aja!
“Fuck! Ketat banget.”
Mark goyangkan pinggulnya, mengkoyak lubang anal assistantnya yang jago muasin kontolnya.
Semua tali yang mengikat tubuh Haechan sudah terlepas. Figur sang assistant terlentang, dengan kaki dilipat ke atas sampai kenai dahinya, betis rampingnya dicengkram tangan besar Pak Mark. Haechan gak bisa berkutik. Lalu lubang analnya dihajar habis-habisan sama atasannya itu tanpa ampun, bersamaan dengan mainan seks yang masih tertanam di dalam lubang beceknya, buat Pak Mark semakin menggila, sebab kontolnya di dalam sana gak sekali dua kali bertabrakan sama benda getar itu. “Menambah sensai yang luar biasa.
Mark menggulingkan tubuhnya ke samping bersamaan kedua lengan kekarnya membawa tubuh si manis terduduk di atas perutnya—mengganti posisi, kini Haechan yang berada di atas, menduduki perut Pak Mark buat penis besar berurat di dalam analnya masuk lebih dalam merojok lubangnya.
“Ayo gerak kaya biasa kamu genjotin kontol saya, Haechan.”
Haechan ragu untuk gerak, kepalanya berputar ke belakang melihat istri dari bosnya, betapa terkejutnya... seluruh pakaian yang sedari tadi menutupi tubuh apik Hara sudah terlepas, dua tangannya meremas gundukan teteknya sendiri, kemudian yang bikin Haechan makin terkejut itu.... wanita itu lagi gesekin memeknya di salah satu ujung meja tempat Pak Mark bekerja.
“Anggap aja disini cuma ada kita berdua.”
Ya! Memang harus begitu, karena wanita paruh baya itu sibuk dengan dirinya sendiri.
“Ya gitu sayang mnhhh aaahhh... “
Haechan dengan berani menggoyangkan pinggulnya, ngulek kontol Pak Mark di dalam lubang beceknya. Jiwa lacurnya keluar, goyangan bokongnya semakin kencang, dua tangan cantik bertenggar dimasing-masing bahu kekar Mark, lalu tubuh polosnya menggeliat ke belakang buat kontol Pak Mark terbenam semakin dalam, pun goyangannya semakin semangat.
“Bangsat sempit banget lubangnya aaahhh—”
“Aaahh~! Pak Mark eunghhh~ en aahh aahh— Bu...”
“Udah kamu enakin aja kontol suami saya, Haechan. Saya cuma minta dijilatin memeknya.”
Ini semua terlalu gila buat Haechan!
Hara duduki muka Mark, jatuhkan memeknya yang banjir lendir itu tepat di depan mulut suaminya, lalu pinggangnya bergerak menggesek kelamin beceknya, dari mulut ke hidung— kaya lagi main perosotan.
“Mnhhh— Ra...”
“Ughhmnhh~~ iya gitu Pah! Aahhh... enak banget itil mama dikenyot mulut papah.”
“Jangan digigit Mark!”
Haechan gak pedulikan itu, justru ia semakin menggila, seakan lagi balapan ngenakin lelaki yang ditunggangi dua orang itu. Dengan gencar ia menggenjot tubuhnya di atas perut Pak Mark, menjepit kontol keras atasannya yang semakin membesar di dalam liang beceknya.
Tangan Hara gak tinggal diam, dia merambat meraih kontol Haechan yang ikut bergerak mengikuti arah genjotannya. Jari-jari lentiknya menggenggam penis bawahan suaminya, lalu dibawa untuk dia kocok, ujung kontolnya yang becek penuh lendir itu digelitik pakai jempolnya yang terdapat nail art,kemudian puting mencuatnya dijilatin, disesap sama bibir tebal Hara. Haechan menggila, tubuhnya meliuk, nikmat sangat luar biasa seluruh titiknya tersentuh.
Pinggang Mark ikut bergerak, mengejar pelepasannya yang hampir sampai, merojok lubang ketat itu semakin brutal, pun Haechan gak berhenti goyang di atas kontol Pak Mark, gerakan keduanya ke arah yang berlawanan.
“Aaahhh~ ena— mnhhh aaahhh enak keluar aku mau keluarr..!!”
“Bareng Chan aahhhh...”
Keduanya keluar bersama, badan Haechan bergetar di atas badan atletis atasannya. Bokongnya kotor terdapat sperma Pak Mark yang sengaja disemburkan tepat di depan gumpalan tembam itu.
“Mnghh manis peju Haechan,”
Kedua lelaki yang baru selesai dengan pelepasannya itu dibuat kembali terkejut, pasalnya istrinya Pak Mark itu lagi jilatin sperma Haechan yang ngotori perut rampingnya...