Kenek Kopaja

“Hyuck, sorry banget, ini ban mobilnya bocor.”

“Yaaah, terus gue gimana, bang?”

“Naik taksi aja, kalau nungguin gue pasti bakal telat.”

“Ya udah.”

Sebel, sebel banget. Barusan manager Donghyuck ngasih kabar kalau ban mobilnya bocor di tengah jalan, terpaksa ia harus naik kendaraan umum. Tapi dilihat-lihat ini kok gak kelihatan ada taksi lewat...?? Donghyuck makin sebel.

“Duh taksiiii mana sih? Kenapa gak ada yang lewat.” Banyaknya kendaraan umum tapi gak ada satu taksi pun yang nampak, Donghyuck frustasi sampai akhirnya ia nekat lambaiin tangan pas ada kopaja.

“Ayoo naik, neng,” Donghyuck bergegas naik ke kopaja di bantu keneknya.

“Tujuan kemana?” Kenek itu berdiri di depan Donghyuck, sambil nyerahin karcis. Tapi bukannya ngambil karcisnya Donghyuck malah membeku denger suara kenek kopaja itu, selang beberapa detik ia angkat kepala.... ganteng, ganteng banget. Sejak kapan ada kenek kopaja dengan wajah se tampan itu?? Atau Donghyuck aja yang baru tau??? Donghyuck melihat dari atas sampai bawah, penampilan abang kenek itu kucel gak jauh beda dari para pekerja kendaraan ini. Kain handuk kumoh tersampir di lehernya, celana jeans di bawah lutut, serta atasan lengan buntung yang memperlihatkan ototnya tercetak jelas disana, dan yang buat Donghyuck menelan ludahnya itu jari-jarinya... telunjuk dan jempolnya bersatu guna menghempit karcis yang akan dia beri ke penumpang “panjang, lentik, dan tebal... gimana ya rasanya dikobelin jari kotor itu?” ujarnya dalam hati.

“Tujuannya kemana, neng?” Si kenek mengulang pertanyaan yang sama.

“Hah? Ohh! Ke studio newcity mas...”

“Oh oke, ini karcisnya ya.”

Ngomong-ngomong Donghyuck tadi masuk lewat pintu belakang, jadi sekarang pun ia berdiri pada bagian belakang. Di depan sana penuh penumpang.

Setelah menyerahkan karcis kenek mundur lagi, berdiri tepat di belakang Donghyuck dengan satu tangan pegang pegangan besi yang terpasang di atas. Donghyuck bisa cium aromanya... aroma keringat bercampur aroma khas mas kenek?? lagi lagi buat badan Donghyuck berdesir memanas.

Jiwa lacurnya Donghyuck ini memang kuat, maka tanpa ada rasa ragu mundur beberapa langkah sampai terasa bokong sintalnya nempel sama selangkangan si kenek. Donghyuck diamkan bokongnya menempel disana, gak ada tindakan apapun dari kenek, Donghyuck semakin berani, mulai menggesek pelan bokongnya kanan kiri hingga gerakan memutar, si kenek tetap diam. Tapi Donghyuck tahu, kalau mas kenek itu lagi natap dirinya dari belakang, seakan tanya apa maksud dari tindakan bejatnya.

Donghyuck senyum bangga setelah merasakan tonjolan yang nempel di bokongnya. Gak sia-sia usaha gesek-geseknya, kan, membuahkan hasil.

“Ngaceng ya mas?” Bisik Donghyuck. Kenek itu tak kunjung menjawab, Donghyuck tarik satu tangan mas kenek, menempatkan di pinggang rampingnya, selang beberapa detik Donghyuck geser tangan mas kenek itu, dari pinggang ia bawa ke perut kemudian ia turunkan, sampai dibagian paling intim Donghyuck tekan tangan itu cukup lama. “Basah kan, mas? Saya juga udah sange.” Ujarnya.

Donghyuck masih nuntun tangan mas kenek, ia bawa tangan itu masuk lewat bawah rok nya yang pendek, melewati celah celana dalam tangan itu bergerak masuk dengan sendirinya, Donghyuck lepas, keluarkan tangannya dari rok nya, dan membawa satu tangan mas kenek yang lagi pegang karcis ia tempatkan pada pinggang rampingnya.

Tangan yang di dalam rok itu sudah mulai lincah, mengelus memek berlendir, melebarkan labianya dari bawah ke atas dengan dua jari yang membentuk huruf V. Donghyuck melengguh, kegiatan tangan mas kenek semakin brutal. Mencolok tonjolan kecil yang berada di tengah, dia tekan-tekan bagian itu pakai jari tengah, sedang jari manis dan telunjuk masih setia mengelus bagian luarnya. Dia turunkan jari tengah itu, tampa aba-aba mas kenek masukin satu jarinya ke dalam lubang yang becek itu. Dia kocok brutal sampai terdengar bunyi percikan di dalam sana.

Donghyuck udah hampir gila, kepalanya dongak ke atas, matanya memutih, bibirnya ia gigit rapat-rapat supaya desahannya gak lolos, sebab di dalam kopaja yang ia tumpangi penuh dengan penumpang. Pegangan tangan di atas tangan mas kenek yang bertengger di pinggangnya semakin kuat, kakinya berusaha kuat untuk tetap berdiri.

Di belakang sana si kenek kopaja tersenyum seakan mendapat lotre berisi uang milyaran. laki-laki mana yang di beri rejeki berupa memek gratis gini nolak? Dia dekatkan mukanya, mengendus leher belakang Donghyuck, memberi rangsangan di sana. Lehernya Donghyuck ini wangi, wangi banget. Mas kenek bisa simpulkan kalau wanita yang sedang ia rojok memeknya ini adalah wanita tajir, wanginya saja seperti wangi parfum mahal, yang sudah pasti dia sendiri gak mampu beli.

“Aahh!!” Donghyuck membekap mulutnya sendiri pakai satu tangannya yang bebas. Gak bisa, desahannya memaksa keluar sebab mas kenek kopaja itu menambah dua jari sekaligus masuk, hingga saat ini ada tiga jari yang lagi ngerojok memeknya.

“Enak?”

“Hnghh...engh anghh” Donghyuck ngangguk. Enak! Enak banget!! Baru kali ini ia keenakan sebigininya cuma karena jari kotor kenek kopaja.

Tiga jari panjang nan tebal itu gak berhenti ngenai g-spotnya. Merojok tiada hentinya.

Permainan di bawah sana semakin kacau, kocokan tiga jari di dalam lubang memeknya sangat lihai, bunci clok clok clok dari dalam sana semakin terdengar jelas, Donghyuck kewalahan. Ia rapatkan kakinya, menghempit tangan mas kenek kopaja di dalam sana.

Tiba-tiba suara musik dangdut koplo terdengar... abang supir menyalakan musik, bahkan volumenya luar biasa keras, suaranya menggema sampai mengisi isi dalam kopaja. Donghyuck melepas bekapannya, bernapas lega.

“Aaahh!! Mas...”

“Lacur ya kamu?”

Donghyuck ngangguk goblok, “iyah! Lacur nghh ah aahhh! Lacur—lacurnya mas kenek!!”

Mas kenek senyum bangga, kocokannya semakin menggila. Jempolnya ngucek kasar itilnya gak kalah kenceng dari kocokan tiga jarinya. Becek, becek bangett! Celana dalam Donghyuck sudah basah luar biasa, bahkan rok span berwarna merah muda meninggalkan bercak basah di depannya.

“Mass! Mas mau keluar aahhhh!!”

Kakinya semakin rapat menghimpit jari-jari mas kenek. Badannya sedikit menurun, malah buat jari-jari di dalam sana semakin masuk, menekan g-spot Donghyuck.

“Keluarin aja, manis.” Jawab mas kenek, tapi jarinya tetep bergerak ngocok memek bocor milik sang penumpang, serta gesekan jempolnya semakin kencang, anat sangat brutal.

“Aahh mas mas saya mau pipis! Aahh ahh pipis ahh, memek saya bocor!!”

“Iya! Lonte memeknya gampang bocor ya? Dimainin pakai jari doang sampai bocor kaya gini, gimana kalau di rojok pakai kontol saya.”

“Mauu—aahh!! Mau dirojok pakai kontol mas!!”

Cuurrrrrrr bocor, memeknya beneran bocor! Donghyuck squirt?? Ia sendiri gak percaya kalau bisa squirt. Donghyuck gak percaya kalau memeknya bisa ngeluarin air mancur!! Selama ini gak pernah ada yang berhasil bikin Donghyuck squirt! Berbagai macam kontol yang pernah ngerojok memeknya gak pernah ada yang bikin sampe ia squirt begini. Donghyuck kagum sama mas kenek kopaja itu.

“Bentar lagi newcity,” mas kenek berbisik, bersamaan ngeluarin tangannya dari dalam rok ping penumpang.

Donghyuck berbalik badan, ia menatap mas kenek cukup lama, satu tangannya benyambar handuk kumul yang tersampir di leher mas kenek, kemudian ia usap keringat yang menetes di dahinya pakai handuk itu.

“Makasih.” Kata terkahir yang Donghyuck ucapkan. Menyerahkan handuk dengan selembar uang merah, sebelum akhirnya ia turun dari kopaja, karena tujuannya sudah sampai.

.

.

“Kanapa lo? Dateng-dateng senyum-senyum kaya orang gila.”

“Gue squirt!!”

“Ha...??”

“Sama kenek kopaja?”

“LO NAIK KOPAJA? SEORANG LEE DONGHYUCK NAIK KOPAJA??”

“Suara lo kecilin, Ren!”

Sorry sorry bentar, yang gue bingungkan adalah kenapa bisa lo squirt sama kenek kopaja?”

Donghyuck ceritain semuanya, dari awal sampai akhir ke sabahat se per-modelnya itu.

“Gila ya lu?!!”

“Besok gue bakal naik kopaja lagi! Mau ngajak ngentot mas kenek!!”

Rena geleng-geleng, gak habis pikir sama sahabatnya itu. Iya, sih, memang... Rena tahu sepanjang hidupnya Donghyuck gak pernah ngerasain squirt?? Tapi masa iya harus sampai segitunya??? Dan yang paling bermasalah itu Lee Donghyuck seorang model ternama, berhubungan seksual sama kenek kopaja?? Kenek kopaja kan kucel, kumuh, bau asem, bau keringet???