Sex Car

“Udah siap?”

Ini mereka di lobby, sudah berada di dalam mobil Donghyuck.

“Mas~!”

Mark nengok ke samping, mendapati dek manisnya lagi lipet tangan di dada, bibirnya maju beberap senti, netranya melirik ke arah mas kenek.

“Emm manjanya, minta dipasangin ya?” Donghyuck ngangguk semengat sambil pemerkan gigi rapinya.

Lantas Mas Mark mendekat, menarik ujung seat belt lalu memakaikan ke pacar cantiknya. Setelah selesai ia beri kecupan singkat di bibir mungil Dek Hyuck.

“Makasih ganteng,”

“Iya, sama-sama. Ngomong-ngomong makin gede aja nenen kamu ya, dek? Apa perasaan mas aja?” Tanya si mas sambil lajukan mobilnya perlahan keluar dari basemand.

“Iya, ada asinya itu mas...”

“Hush! Yang bener ah kalau ngomong. Kalau ada asinya berarti adek hamil...”

”.....”

“Dek?”

“Hmm?”

“Adek hamil?”

“Kalau iya, mas mau nikahin aku gak?” tanya Donghyuck memastikan.

“Mau sayang, tapi ini enggak kan...?”

Figur model cantik menggeleng bersamaan keluarkan kekehan kecil, “Engga mas,”

Mobil berhenti karena adanya lampu merah.

Mas Mark mantengin dek manisnya yang lagi liatin ramainya jalanan kota, lalu satu tangannya meremas nenen Donghyuck secara tiba-tiba, buat si empunya tersentak. “Mas ih!”

“Gede banget, sayang, gemess.”

“Mau dibuka gak?”

Siapa yang nolak dikasih pemandangan indah begini. Mas kenek ngangguk brutal, lalu Donghyuck menarik secarik kain atasan yang menutupi dada dan perut, si Mas Mark memasukan satu tangan ke dalam bra yang masih terpasang di tubuh indah si cantik.

Donghyuck dari dulu memang gak bisa nolak segala jenis sentuhan memabukan Mas kenek.

Badannya condong ke samping, lalu memiringkan kepala— mempertemukan dua belah bibir, sedang tangan pria pekerja kenek kopaja itu masih sibuk remas-remas nenen bengkak kekasihnya.

“Mas eunmhh~ “ Tangan halus figur model menjelajah ke bawah, meraba ke depan selangakangan Mas Mark dari luar yang nampak mengembung.

“Ahh sayang~ iya gitu—” Tin Tinn! “Asuu!”

“Udah dulu dek, mas mau jalan lagi itu di belakang udah berisik,”

“Mas jalan aja,” jawab Hyuck sambil meremas kecil batang keras penis Mas kenek dari luar celana.

Awalnya gak masalah, tapi lama kelamaan konsentrasi mas kenek keganggu sama kegiatan si adek yang saat ini satu tangannya sudah masuk ke dalam celana Mas Mark, memainkan batang beruratnya yang sudah tegang.

Selagi di bawah sana dimanjakan sama tangan halus si manis, kini satu tangan Mas kenek kembali menelusup masuk ke dalam bra berwarna merah muda yang dikenakan pacar cantiknya. Lalu meremas halus gundukan besar itu, menjepit pentilnya pakai jempol dan telunjuknya, dipilin perlahan-lahan sampai pilinan itu berubah jadi pelintiran kasar, buat dek manisnya itu menggigit bibir, menahan desahan yang sebentar lagi akan lolos.

Gila! Donghyuck hilang kewarasan nenennya dimainin kasar sama Mas Mark sambil lihat pemandangan si kesayangannya nyetir cuma pakai satu tangan, tangan besar penuh urat itu mencengkram kemudi terlihat begitu kencang, paras gemini menelan ludahnya kasar, membayangkan kalau saja saat ini kemudi itu adalah lehernya maka ia akan pasrah, lehernya dicengkram lalu mulutnya dilecehkan penis besarnya. Donghyuck betulan gila!! Padahal hal kaya gitu sudah sering dilakukan, tapi tetep saja Mas Mark terlihat begitu seksi. Rasanya ia ingin dilecehkan dan terus dilecehkan tanpa henti. Belum lagi, sorot matanya tajam menatap jalanan, sedang satu tangannya kini turun perlahan menyapa beceknya kelamin si model.

“Becek banget, dek...”

Si empunya mengangguk, netra cantiknya terpejam menikmati gesekan kelentitnya yang digesek-gesek kasar pakai telapak jari tengah Mas kenek.

“Mas— eunghh~ ahhh~ gak bisa berhenti dulu mass?!”

“Ntar kita cari jalan yang sepi.”

Rasanya gak mungkin harus menahan gejolak napsu yang membara itu kalau nunggu sampai di tempat tinggal Donghyuck, lalu ketika dirasa sudah di wilayah yang lumayan sepi Mas Mark memberhentikan mobilnya dan memarkirkannya pada bahu jalan.

Mas kenek buru-buru melepas celana, memundurkan jok— memberi akses lebih bebas untuk dek manisnya itu duduk di pangkuan.

Donghyuck bergegas melepas seluruh pakaiannya, kemudian menduduki penis tegak Mas Mark.

Badannya bergerak, menggesek memek beceknya di atas kontol keras Mas Mark, sedang si kenek di bawah mencengkram pinggang ramping Donghyuck, sekali-kali ikut andil menggerakan pinggulnya arah berlawanan.
Mulutnya sibuk ngokop nenen bengkak si model, dijilatin areolanya, lalu pentilnya digigit kecil sebelum akhirnya ditarik-tarik sampai lecet. Si empunya gak merasa kesakitan, sebab pikirannya sudah dipenuhi kabut nafsu.

Perlahan tangan Mas kenek turun ke bawah, mencolek lendir memek dek manis, lalu telapak tangan yang terkena lendir itu disodorkan di hadapan Donghyuck. “Jilat.” Pintanya tegas. Si adek nurut, jilat jari Mas Mark sekalian dikulum supaya jari panjang nan besar itu bertambah basah.

Setelah dirasa cukup basah, kenek kopaja itu menarik jarinya keluar, dan ia ganti masukan ke mulut yang di bawah, dalam sekali tusukan sekaligus dua jari itu masuk, ngobrak-ngobrik lubang becek pacarnya cantiknya.

“Udah longgar gini memekmu, dek,”

Donghyuck mengangguk setuju, “Masukin punya mas... ahhh~ pake ini,” tangan kecilnya meraih penis Mas kenek.

Mark keluarkan jarinya, ambil alih penisnya dari tangan si cantik. Ia tepuk-tepuk penis tegangnya di depan gelambir memek becek Donghyuck, ditekan bagian palkon sampai menggesek kelentit si adek, kemudian digesek semakin ke atas mendorong benda kecil berwarna kemerah itu semakin kencang. Sengaja menggoda lacurnya.

Gesekan-gesekan palkon Mas kenek bikin Donghyuck jadi tolol, mulutnya sampai mengaga lebar, lidahnya menjulur keluar, dagunya basah terkena tetesan liurnya sendiri, badannya meliuk-liuk dan sedikit terangkat ke atas kemudian pinggulnya bergerak secara abstrak, menggaruk belahan memeknya yang semakin terasa gatal.

“Mas ahhh gat— nghhh~ gatel gatel mau dimasukin kontol mass...”

Mas kenek menepukan palkonnya ke kelentit merah itu sebanyak tiga kali, sebelum akhirnya menyuruh dek manisnya itu untuk berbalik arah.

Figur model sudah membelakangi si kenek, pinggulnya sedikit naik. Bokong sintalnya ditampar Mas Mark sampai bergetar dan meninggalkan bercak kemerahan. Kemudian kenek kopaja itu melebarkan gelambir labianya, memperlihatkan benda kecil yang habis dikucekin pakai kontolnya itu rupanya sudah membengkak, lubangnya berkedut minta segara diisi.

Mas Mark kocok penis besarnya sebelum akhirnya ia masukan ke dalam lubang becek si model, ia hentakan pinggulnya, melosokan kelaminnya yang sudah sangat keras itu kenai titik terdalam sampai sampai si empunya menganga lebar, matanya memutih merasakan sensasi memabukan akan dorongan hebat di dalam lubang kelamin beceknya.

“Ahhhh~~ “

Kedua tangannya megang erat kemudi, bokongnya semakin naik. Sedang Mas Mark mencengkram pinggul ramping Donghyuck, memompa kontolnya di dalam memek banjir lendir yang