Tepat pukul dua belas malam, Aldo memasuki club yang diberitahu oleh Jidzan, tentu saja di dalam sudah ada Jidzan dan kedua temannya itu.

Aldo memasuki kedua tangan ke dalam saku celana, netra anak muda itu melirik ke berbagai arah melihat tempat yang cukup ramai: tapi nggak seramai seperti club malam yang biasa di datangi bersama tiga sahabatnya. Suara bising dan bau alkohol menyeruak dimana-mana.

Brukg seseorang menabrak punggungnya.

“Oh shit—”

“Hey! you oke?”

“Mnghh—no!”