Teman Adik Pt2
Di sabtu pagi rumah Haechan sudah berisik sama suara teman-teman Jisung.
Kebisaan Haechan kalau hari sabtu pasti bangunnya siang, menafaatkan waktu— mumpung hari libur. Tapi gara-gara di luar amat sangat berisik, mau gak mau ia jadi bangun lebih awal dari hari sabtu biasanya.
Seperti biasa Haechan tidur tanpa mengenakan pakaian. Tanpa berlama-lama ia ngambil handuk, lalu jalan menuju kamar mandi.
Sebetulnya kakaknya Jisung itu masih ngantuk berat, sampai jalan aja badannya huyung kanan kiri sudah kaya orang mabuk. Begitu sampai di depan kamar mandi Haechan melotot kaget denger sayup-sayup suara aneh dari dalam kamar mandi rumahnya.... suaranya kaya gak asing di telinganya sampai mendadak jadi seger.
Buru-buru ia buka pintu kamar mandi, mengintip siapa dan apa yang dilakukan orang itu di dalam kamar mandi rumahnya.
Anjing! Dia lagi coli..... berani banget coli di kamar mandi rumah orang?!
Nah, kan, pantas saja Haechan gak asing rupanya itu suara Mark, bocah yang ia ajak ngentot dua minggu lalu dan sekarang dia lagi asik masturbasi....
“Mark— “
Yang dipanggil langsung berhenti dari aktifiasnya, netra remaja itu melebar, otomatis melepas genggaman penisnya yang mengacung tegak.
“Kamu ngapain?” tanya Haechan sok polos, padahal jelas-jelas dia lihat bocah itu lagi ngocok kontol.
”.... coli kak,”
“Maksudku ngapain kamu coli di rumah orang?”
Mark nunduk. “Maaf...”
“Kenapa?”
“Aku tadi kebelet pipis, tapi iseng buka kamar Kak Haechan terus lihat kaka telanjang, terus jadi sange...”
Astaga! Bocah gak sopan! Buka-buka kamar orang tanpa izin!!
“Maaf kak...” Remaja itu semakin menunduk, menyesali tindakan gak sopannya, sekalian mandang ngenes penisnya yang ngaceng tapi dibiarkan gitu aja.
“Oh, ya udah sini,”
Seharusnya... seharusnya Mark gak perlu kaget sama tindakan kakak dari teman sekelasnya itu, tapi tetep saja dia kaget. Kak Haechan tiba-tiba jongkok di depannya, nyambar penis Mark kemudian dikocok pakai tangannya yang halus nan lembut itu. Dan tanpa aba-aba,
“Kak— nghhh~ anjing Kak Haechan!”
Haechan kulum penis Mark, mendorong masuk setengah batang penisnya di dalam mulutnya yang kecil, lalu sisanya ia mainkan pakai tangannya, diremes-remes bagian tastis milik si remaja sampai si empunya mengerang tak tertahan, keenakan, kepalanya mendongak ke atas, satu tangannya menekan kepala yang lebih tua.
Dillit pakai lidahnya, disesap, dan dikulum layaknya lolipop.
Kak Haechan gila! Jago banget nyepongin kontol.
Lalu ketika Haechan lagi asik jilatin batang berurat si remaja dengan muka binalnya, Mark ngambil alih, tanpa aba-aba dia dorong kepala Haechan, menenggelamkan sepenuhnya penis tegangnya di dalam mulut hangat figur lebih tua, sampai pria manis itu tersedak akibat dorongan keras dan secara mendadak. Netranya merah sampai keluarkan air mata basahi pipi tembamnya, pun dengan mukanya, bibir tebalnya berkali-kali tabrakan sama testis Mark, dan hidungnya tenggelam di perut si remaja nakal itu.
Mark tarik lalu mendorong kepala figur lelaki yang lebih tua, ngocok kontol tegangnya di dalam mulut Kak Haechan, menghancurkan mulut kecil kakaknya Jisung itu, melecehkan dengan ganas tanpa memperdulikan lawannya. Sedang Haechan di bawah sana kacau, napasnya tersenggal, ia berusaha mendorong pinggang Mark sampai memukul perut yang tercetak otot disana, tapi si bocah itu gak peduli sama sekali. Malah dia benamkan lebih dalam, lalu diamkan penisnya di dalam sana, di dalam mulut hangat Kak Haechan— deepthroat,selang gak lama pria manis lebih tua itu sudah gak bisa nahan, memukul perut Mark berkali-kali, minta dibebaskan sebab ia butuh pasokan oksigen lebih.
“Hhh... kamu mau bunuh aku?!” tanya Haechan sebal.
“Sorry... abisnya mulut Kak Haechan anget, enak banget,”
“Kak kok bawa sikat gigi?”
“Mau sambil gosok gigi.”
Mark bingung banget... Kak Haechan ngajak masuk ke tempat mandi, katanya pengen ngentot di bawah guyuran shower tapi malah bawa sikat gigi yang udah dilapisi pasta gigi.
Haechan masuk lebih dulu ke dalam ruangan full kaca bening, Mark berjalan ke arah pintu— ngunci pintu kamar mandi jaga-jaga takut pas lagi ngewe ada yang nyelonong masuk.
Lalu ketika Mark masuk ke bilik pemandian, badan polos figur yang lebih tua berdiri di depan shower sambil tonjolkan bokongnya, tangannya sibuk menggosok giginya sendiri.
Si remaja yang paham, langsung kocok kontolnya, lalu satu tangan yang nganggur remes remes dan nampari bokong berisi Kak Haechan sampai tinggalkan bekas kemerahan, dan bokong itu ketika ditampar akan semakin ditonjolkan sama pemiliknya. Buat Mark gemas, pengen gigit.
Cuhh
Mark meludah tepat di belahan bokong Kak Haechan, lalu ludahnya diseret masuk menuju lubang senggama yang lebih tua.
Batang penisnya ditampar-tampar di bokong lelaki di hadapannya, menggantikan tangannya yang kini merogoh lubang sempit, memasukan dua jari ke dalam anal Kak Haechan bersamaan dengan ludahnya yang dia seret pakai jarinya.
Satu tangan Mark bekerja melonggarkan lubangnya, sedang satunya lagi digunakan nampar daging bulat pakai kontolnya yang udah keras banget.
Setelah dirasa sudah cukup, remaja itu keluarkan jarinya, lalu perlahan penisnya masuk ke dalam lubang sempit Kak Haechan.
“Eunghh~~ Mark...”
Satu kaki Haechan diangkat sama Mark, supaya mempermudah penisnya nyodok lubang sempit Kak Haechan, kedua tangannya berpegangan pada pinggang ramping si manis, meremat cukup kuat supaya kontol kerasnya semakin terbenam di anal hangat kakak dari teman sekelasnya itu.
Ah anjing! Kak Haechan lubangnya sempit banget, enak banget, selalu bikin nagih dan pengen terus ia gagahi. Mark selalu merasa beruntung kalau lagi ngentotin Kak Haechan gini, bawaanya mau bersyukur terus, bisa merasakan lubang anal kakaknya Jisung, belum lagi badannya yang bohai, duhhh mantep banget emang.
Tapi kata puji syukur seperti alhamdulillah dan lain sebagainya gak pantas diucapkan sekarang, jadi remaja itu menggantinya sama kata-kata jorok yang enak didengar sekarang.
“Kak Haechan aahhh~ fuck enak banget lubang kaka.”
“Kak lubangnya sempit terus, kudunya dientot tiap jam ini mah biar longgaran dikit.”
“Aduh bangsat! Lubang kaka anget banget, aku entotin sampe lower ya kak?”
“Kak Haechan aku mau ngentotin kaka sampai Kak Haechan hamil!”
“Kak nghh~~ aahhh — bangsat ini kontol gede aku kejepit lubang Kak Haechan.”
“Kak aahh— anjing nyedotnya kuat banget.”
Sedang si manis sudah pasrah, membiarkan sikat gigi menyumpal mulutnya, kedua tangannya pegangan erat di besi shower. Kepalanya dongak ke atas, netra cantiknya memejam, menikmati hujaman keras penis besar berurat remaja itu yang terus merojok lubang sempitnya.
“Eungmhh— aaahhh ~~ Mark iya disitu Mark ahh enak banget.”
“Disini?”
Haechan mengangguk semangat, bokongnya semakin ditonjolkan lalu satu tangan Mark bergerak menampari bokong besar itu, sampai keluarkan bunyi nyaring
Plakk
Plakk
sampai bokong tebal itu bergetar, dan tinggalkan rona merah disana.
Gerakannya semakin brutal, mengobrak-abrik lubang sempit Kak Haechan, perut Mark berkali-kali nabrak daging tembam di depannya sampai bokong semok itu berguncang hebat. Lalu satu tanganya beralih ke depan, mencubit nenen berisi si manis yang semakin lama terasa semakin membengkak. Pentilnya ditarik tarik buat si empunya melengguh hebat, badannya meliuk-liuk, bersamaan dengan itu Mark mendorong kelaminnya masuk lebih dalam jelajahi isi dalam lubang sempit itu.
Sikat gigi yang di mulut Haechan di tarik keluar sama Mark, lalu ujungnya dimasukin ke dalam mulut Kak Haechan.
“Kulum kak,”
Haechan yang sudah tolol di kontoli teman adiknya itu nurut aja. Ia kulum ujung sikat giginya, lalu selang beberapa detik ditarik lagi sama remaja itu.
Kemudian tanpa aba-aba remaja nakal itu mendorong masuk sikat gigi yang sudah basah liur Kak Haechan itu ke dalam anal masih diisi penisnya, sampai si empunya menjerit merasakan hal yang berlebihan.
“Aahh~ anjing! Mark keluarin!”
“Apanya? Pejunya?” tanya Mark meledek.
Pasalnya, yang dirasakan sekarang lebih lebih dari nikmat dari yang sebelumnya, penis besarnya bergesekan sama ujung sikat gigi di dalam lubang hangat dan ketat si manis, belum lagi jepitan kuat anal Kak Haechan ketika ditambah ujung sikat gigi bertambah ketat.
“Sikat giginya bangs— aahhhh~~ anjing!!”
Mark dorong pingulnya lebih keras lagi, batang sikat gigi digerakan secara memutar, menjelajahi sekitaran lubang anal Kak Haechan.
Racauan pria lebih tua itu semakin keras.
Ini gila! Remaja ini gila! Mark gila! Haechan gak pernah dibikin segila ini ketika ngentot sama orang lain.
Haechan gak pernah jadi segoblok ini, sampai matanya memutih, dan otaknya hanya berisikin bayangan kontol besar berurat Mark yang lagi rojokin lubangnya.
Haechan gak pernah se-gak berdaya ini kalau lagi ngewe, sampai kedua tangannya memegang erat besi shower di depannya, badannya semakin condong ke bawah, dan bokongnya naik ke atas, buat si remaja itu semakin kegirangan sebab kontolnya semakin masuk lebih dalam merojok lubang anal sempit itu.
Lalu Mark menyalakan shower, menggenjot lubang sempit Kak Haechan di bawah guyuran shower adalah hal yang gak pernah ada dibayangannya.
Ini begitu sempurna, tetesan air bersih membasahi dua badan polos pria yang sedang bercinta begitu hebatnya.
“Mark eunghh~~ udah... “
“Udah?”
Haechan mengangguk, bahkan mulutnya gak mampu bicara, hanya mampu keluarkan mendesah dan mengangguk- ngangguk tolol.
“Ini lubang kaka masih kedutan gini udahan gimana? Liat nih malah ngeremet kontol Mark kuat banget, Kak.”
Showernya di arahkan ke samping sama Mark, badan Haechan di geser mengikuti arah guyuran shower itu, lalu mengubah posisi dari yang berdiri, sekarang Haechan berjongsampai nempel di kaca bening, kemudian